Pendekatan Pemrosesan Informasi
Sifat Pendekatan Pemrosesan Informasi
Pendekatan kognitif dimana anak mengelolah
informasi,memonitornya,dan menyusun strategi berkenaan dengan informasi
tersebut.Inti dari pendekatan ini adalah memori dan proses berfikir.
Pandangan
Sigler
Robert
Sigler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik utama dari pendekatan
pemrosesan informasi:
1.Proses berfikir,menurut Sigler
berfikiradalah pemrosesan informasi.dia mengatakan bahwa ketika anak merasakan(perceive),melakukan
penyandian (encoding),mempresentasikan dan menyimpan informasi dari dunia
sekitar ,mereka sedang melakukan proses berfikir.
2.Mekanisme pengubah,Sigler percaya
bahwa ada empat mekanisme yang bekerja sama menciptakan perubahan dalam
kognitif anak yaitu encoding(penyandian),otomatisasi,konstruksi startegi dan
generalisasi.Encoding adalah proses memasukan informasi kedalam memori.Sigler
mengatakan bahwa aspek utama dari pemecahan problem adalah menyandikan
informasiyang relevan dan mengabaikan informasi yang tidak relevan.Otomatisasi
adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit atau tanpa
usaha.Konstruksi strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses
informasi.Generalisasi diperlukan untuk mendapat manfaat penuh dari stategi baru.
3.Modifikasi diri,pendekatan pemrosesan
informasi menyatakan bahwa seperti kata Piaget,anak memainkan peran aktif dalam
perkembangan mereka.Mereka menggunakan pengetahuan strategi dari yang telah
dipelajari untuk menyesuaikan respon pada situasi pembelajaran yang baru.
Memori
Memori
atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan
encoding,penyimpanan,dan pengambilan kembali.
A.Encoding
Ada
enam konsep yang berhubungan dengan encoding antara lain:
1.Atensi,mengonsentrasikan dan
memfokuskan sumber daya mental.
2.Pengulangan,repetisi informasi dari
waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
3.Pemrosesan mendalam,melalui teori
level pemrosesan yang menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum
dari dangkal ke mendalam,dimana pemrosesan yang mendalam akan hasil memori yang
lebih baik.
4.Elaborasi,ekstensivitas pemrosesan
memori dalam penyandian.
5.Mengkonstruksi citra,
6.penataan,melalui strategi
chunking(mengelompokkan atau mengepak informasi menjadi unit-unit”Higher-order”
yang dapat diingat sebagai salah satu unit tunggal.
B.Penyimpanan
Dalam
memori terdapat tiga simpanan utama yang berhubungan dengan tiga kerangka
memori yang berbeda yakni:
1.
Memori sensoris
Memori yang
mempertahankan informasi dari dunia dalam bentuk sensoris aslinya hanya selama
beberapa saat.
2.Working
memori(memori jangka pendek)
Sistem memori
berkapasitas terbatas dimana informasi dipertahankan sekitar 30detik,kecuali
informasi itu diulangi atau di proses lebih lanjut,dimana daya tahan
simpanannya lebih lama.
3.Memori
jangka panjang
Tipe memori yang
menyimpan banyak informasi selama priode waktu yang lama secara relatif
permanen.Memori jangka panjang terbagi menjadi dua yaitu memori deklaratif yang
merupakan pengingatan kembali informasi secara sadar,seperti fakta spesifik
yang dapat dikomunikasikan secara verbal dan Memori prosedural yang merupakan
pengetahuan nondeklaratif dalam bentuk
keterampilan dan operasi kognitif.
Memori deklaratif terbagi menjadi 2
yaitu:
1.Memori
episodik
Retensi
informasi tentang dimana dan kapan terjadinya suatu peristiwa dalam
hidup.Kenangan murid pada saat awal masuk sekolah,dengan siapa mereka makan
siang ,dsb.
2.Memori
semantik
Pengetahuan umum
murid tentang dunia mencakup pengetahuan tentang pelajaran di sekolah,pengetahuan
tentang bidang keahlian yang berbeda,dsb.
Mempresentasikan
Informasi dalam Memori
Ada dua teori
yang menjelaskan bagaimana murid mempresentasikan informasi dalam memori:
1.Teori
jaringan
Teori
yang mendeskripsikan bagaimana informasi di memori diorganisir dan
dihubungkan.Teori ini memerhatikan titik-titik simpul (nodes) dalam jaringan
memori.
2.Teori
Skema
Teori
yang menyatakan bahwa ketika merekonstruksi informasi,kita menyesuaikannya
dengan informasi yang sudah ada di benak kita.Skema adalah
informasi-konsep,pengetahuan,informasi tentang suatu kejadian –yang sudah eksis
dalam pikiran seseorang.Script adalah skema untuk kejadian sering sekali
mengandung informasi tentang ciri fisik
,orang dan kejadian tertentu.
C.Mengambil
Kembali dan Melupakan
Setelah murid
menyandikan atau menyimpan informasi dan mempresentasikannya dalam
memori,mereka mungkin mampu mengambil kembali beberapa informasi tetapi mungkin
juga melupakan beberapa diantaranya.
1.Pengambilan
Kembali
Efek posisi serial
Prinsip yang
menyatakan bahwa orang lebih mudah mengingat item yang berada di awal dan akhir
dari suatu daftar ketimbang item yang ada di tengah.
Prinsip spesifitas penyandian
Prinsip yang
menyatakan bahwa asosiasi yang dibentuk pada saat penyandian atau pembelajaran
cendrung akan menjadi petunjuk yang efektif untuk pengambilan kembali.
2.Melupakan
Cue-dependent forgetting
Kegagalan
dalam mengambil informasi karena kurangnya petunjuk pengambilan yang
efektif.Hal ini dapat menjelaskan mengapa murid mungkin gagal untuk mengambil
fakta yang dibutuhkan untuk ujian bahkan saat dia merasa yakin”mengetahui”
informasi tersebut.
Teori
Interferensi
Teori yang
menyatakan bahwa kita lupa bukan karena kita kehilangan memori dari tempat
penyimpanan,tetapi karena ada informasi lain yang menghambat upaya kita untuk
mengingat informasi yang kita inginkan.
Decay
Teori
Teori yang
menyatakan bahwa pembelajaran baru akan melibatkan pembentukan jejak”memori”neuro
–kimiawi,yang akan terpecah.Jadi teori ini menyatakan bahwa berlalunya waktu
bisa membuat orang menjadi lupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar