Kamis, 19 Juni 2014

Pendekatan Pemrosesan Informasi





Pendekatan Pemrosesan Informasi

Sifat Pendekatan Pemrosesan Informasi
                      Pendekatan  kognitif dimana anak mengelolah informasi,memonitornya,dan menyusun strategi berkenaan dengan informasi tersebut.Inti dari pendekatan ini adalah memori dan proses berfikir.

Pandangan Sigler
                      Robert Sigler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik utama dari pendekatan pemrosesan informasi:
1.Proses berfikir,menurut Sigler berfikiradalah pemrosesan informasi.dia mengatakan bahwa ketika anak merasakan(perceive),melakukan penyandian (encoding),mempresentasikan dan menyimpan informasi dari dunia sekitar ,mereka sedang melakukan proses berfikir.
2.Mekanisme pengubah,Sigler percaya bahwa ada empat mekanisme yang bekerja sama menciptakan perubahan dalam kognitif anak yaitu encoding(penyandian),otomatisasi,konstruksi startegi dan generalisasi.Encoding adalah proses memasukan informasi kedalam memori.Sigler mengatakan bahwa aspek utama dari pemecahan problem adalah menyandikan informasiyang relevan dan mengabaikan informasi yang tidak relevan.Otomatisasi adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit atau tanpa usaha.Konstruksi strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses informasi.Generalisasi diperlukan untuk mendapat manfaat penuh dari stategi baru.
3.Modifikasi diri,pendekatan pemrosesan informasi menyatakan bahwa seperti kata Piaget,anak memainkan peran aktif dalam perkembangan mereka.Mereka menggunakan pengetahuan strategi dari yang telah dipelajari untuk menyesuaikan respon pada situasi pembelajaran yang baru.

Memori
                      Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan encoding,penyimpanan,dan pengambilan kembali.
A.Encoding
                      Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding antara lain:
1.Atensi,mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
2.Pengulangan,repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
3.Pemrosesan mendalam,melalui teori level pemrosesan yang menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam,dimana pemrosesan yang mendalam akan hasil memori yang lebih baik.
4.Elaborasi,ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
5.Mengkonstruksi citra,
6.penataan,melalui strategi chunking(mengelompokkan atau mengepak informasi menjadi unit-unit”Higher-order” yang dapat diingat sebagai salah satu unit tunggal.

B.Penyimpanan
                      Dalam memori terdapat tiga simpanan utama yang berhubungan dengan tiga kerangka memori yang berbeda yakni:
1. Memori sensoris
Memori yang mempertahankan informasi dari dunia dalam bentuk sensoris aslinya hanya selama beberapa saat.
2.Working memori(memori jangka pendek)
Sistem memori berkapasitas terbatas dimana informasi dipertahankan sekitar 30detik,kecuali informasi itu diulangi atau di proses lebih lanjut,dimana daya tahan simpanannya lebih lama.
3.Memori jangka panjang
Tipe memori yang menyimpan banyak informasi selama priode waktu yang lama secara relatif permanen.Memori jangka panjang terbagi menjadi dua yaitu memori deklaratif yang merupakan pengingatan kembali informasi secara sadar,seperti fakta spesifik yang dapat dikomunikasikan secara verbal dan Memori prosedural yang merupakan pengetahuan  nondeklaratif dalam bentuk keterampilan dan operasi kognitif.

Memori deklaratif terbagi menjadi 2 yaitu:
1.Memori episodik
Retensi informasi tentang dimana dan kapan terjadinya suatu peristiwa dalam hidup.Kenangan murid pada saat awal masuk sekolah,dengan siapa mereka makan siang ,dsb.
2.Memori semantik
Pengetahuan umum murid tentang dunia mencakup pengetahuan tentang pelajaran di sekolah,pengetahuan tentang bidang keahlian yang berbeda,dsb.


Mempresentasikan Informasi dalam Memori
                      Ada dua teori yang menjelaskan bagaimana murid mempresentasikan informasi dalam memori:
1.Teori jaringan
                      Teori yang mendeskripsikan bagaimana informasi di memori diorganisir dan dihubungkan.Teori ini memerhatikan titik-titik simpul (nodes) dalam jaringan memori.
2.Teori Skema
                      Teori yang menyatakan bahwa ketika merekonstruksi informasi,kita menyesuaikannya dengan informasi yang sudah ada di benak kita.Skema adalah informasi-konsep,pengetahuan,informasi tentang suatu kejadian –yang sudah eksis dalam pikiran seseorang.Script adalah skema untuk kejadian sering sekali mengandung  informasi tentang ciri fisik ,orang dan kejadian tertentu.

C.Mengambil Kembali dan Melupakan
Setelah murid menyandikan atau menyimpan informasi dan mempresentasikannya dalam memori,mereka mungkin mampu mengambil kembali beberapa informasi tetapi mungkin juga melupakan beberapa diantaranya.
1.Pengambilan Kembali
Efek posisi serial
Prinsip yang menyatakan bahwa orang lebih mudah mengingat item yang berada di awal dan akhir dari suatu daftar ketimbang item yang ada di tengah.
Prinsip spesifitas penyandian
Prinsip yang menyatakan bahwa asosiasi yang dibentuk pada saat penyandian atau pembelajaran cendrung akan menjadi petunjuk yang efektif untuk pengambilan kembali.
2.Melupakan
Cue-dependent forgetting
                      Kegagalan dalam mengambil informasi karena kurangnya petunjuk pengambilan yang efektif.Hal ini dapat menjelaskan mengapa murid mungkin gagal untuk mengambil fakta yang dibutuhkan untuk ujian bahkan saat dia merasa yakin”mengetahui” informasi tersebut.



Teori Interferensi
Teori yang menyatakan bahwa kita lupa bukan karena kita kehilangan memori dari tempat penyimpanan,tetapi karena ada informasi lain yang menghambat upaya kita untuk mengingat informasi yang kita inginkan.
Decay Teori
Teori yang menyatakan bahwa pembelajaran baru akan melibatkan pembentukan jejak”memori”neuro –kimiawi,yang akan terpecah.Jadi teori ini menyatakan bahwa berlalunya waktu bisa membuat orang menjadi lupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar