PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
Pendidikan Multikultural adalah pendidikan yang
menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok
kultural.Tujuan penting dari pendidikan multikultural pemerataan kesempatan
bagi semua murid.Ini mempersempit gap dalam prestasi akademik antara murid
kelompok utama dengan murid kelompok minoritas.Keadilan sosial adalah salah
satu nilai dasar dari bidang ini.Dengan demikian,reduksi prasangka dan pedagogi
ekuitas adalah komponen utamanya.Reduksi prasangka adalah aktivitas yang dapat
di implementasikan guru dikelas untuk mengeliminasi pandangan negatif dan
streotipe terhadap orang lain.Pedagogi ekuitas adalah modifikasi proses
pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang tepat baik
itu anak lelaki maupun perempuan dan untuk semua kelompok etnis.
Memberdayakan
Murid
Pemberdayaan berarti memberi orang kemampuan
intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar berhasil menciptakan dunia
yang lebih adil.Pada tahun 1960-an sampai 1980-an ,pendidikan multikultural
menitikberatkan pada usaha memberdayakan murid dan memperbaiki representasi
kelompok minoritas dan kultural dalam kurikulum dan buku ajar.
Pengajaran
yang Relevan Secara Kultural
Pengajaran yang relevan secara kultural merupakan
aspek penting dari pendidikan multikultural.Pengajaran ini dimaksudkan untuk
menjalin hubungan dengan latar belakang kultural dari pelajar.Pakar pendidikan
multikultural percaya bahwa guru yang baik akan mengetahui dan mengintegrasi
pengajaran yang relevan secara kultural kedalam kurikulum karena akan membuat
pengajaran menjadi lebih efektif.
Pendidikan
yang berpusat pada Isu
Dalam pendekatan ini, murid diajarkan secara
sistematis untuk mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan
sosial.Pendidikan ini tak hanya mengklarifikasikan nilai,tetapi juga mengkaji
alternatif dan konsekuensi dari pandangan tertentu yang dianut murid.
Meningkatkan
Hubungan di Antara Anak dari Kelompok Etnis yang Berbeda-beda
Ada sejumlah strategi dan program untuk menigkatkan
hubungan antar-anak dari kelompok etnis yang berbeda –beda yaitu;
1.Kelas
Jigsaw
Dikelas ini murid yang berasal dari berbagai latar
belakang kultural yang berbeda diminta bekerja sama untuk mengerjakan beberapa
bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan yang sama.Terkadan
strategi jigsaw ini di deskripsikan sebagai upaya untuk menciptakan tujuan
utama dan tugas bersama untuk murid.
2.Kontak
Personal dengan Orang Lain dari Latar Belakang Kultural yang Berbeda
Kontak itusendiri tidak selalu berhasil meningkatkan
hubungan.misalnya, memasukkan anak minoritas ke bis sekolah yang di dominasi
kulit putih atau sebaliknya tidak selau bisa mengurangi prasangka atau
memperbaiki hubungan antar etnis.Berbagai informasi personal sering kali akan
melahirkan penemuan ini:orang dari berbagai latar belakang berbagai harapan
sama ,kecemasan sama,dan prasangka yang sama.Berbagai informasi personal dapat
membantu memecahkan rintangan yang menyekat antar kelompok dan sekat diantara
kami/mereka.
3.Pengambilan
Prespektif
Latihan dan aktivitas prespektif orang lain dapat
meningkatkan relasi antar –etnis.Mempelajari orang dari bernagai belahan dunia
yang berbeda membantu murid untuk memahami prespektif yang berbeda .Dalam seni
bahasa murid dapat mempelajari cerita yang terkenal dan diminta untuk mengambil
prespektif dari karakter-karakter yang berbeda.
4.Pemikiran
Kritis dan Inteligensi Emosional
Murid yang belajar berfikir secara dalam dan kritis
tentang relasi antar-etnis kemungkinan akan
berkurang prasangkanya dan tak lagi menstreotipe orang lain.Murid yang
berfikir dangkal sering kali lebih banyak prasangka.Akan tetapi,jika murid lebih
banyak mengajukan pertanyaan,memikirkannya terlebih dahulu isunya ketimbang
jawabannya,dan menundan dahulu penilaian informasi yang lengkap sudah
tersedia,maka prasangkanya akan berkurang.
5.Mengurangi
Bias
Beberapa strategi anti bias yang direkomendasikan
oleh guru antara lain:
1. Ciptakan
lingkungan kelas anti bias dengan memasang gambar anak dari berbagai latar
belakang etnis dan kultural.
2. Pilih
materi drama seni dan aktivitas kelas yang memperkaya pemahaman etnis dan kultural.
3. Gunakan
boneka”persona “ untuk anak kecil
4. Bantu
murid menolak streotip dan diskriminasi
5. Ikutilah
dalam aktivitas peningkatan kesadaran untuk memahami pandangan kultural anda
sendiri secara lebih baik dan untuk menangani streotip atau bias yang mungkin
anda miliki.
6. Bangun
dialog guru/orang tua yang membuka diskusi tentang masing-masing pandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar